EVENT MENULIS CERPEN - SETIAP ANAK TERLAHIR ISTIMEWA
BUKAN KUTUKAN
Seorang sahabatku bercerita tentang hidupnya. Bagaimana ia melewati masa-masa sulit. Bagaimana pukulan hidup bertubi-tubi melukai masa kecilnya. Bagaimana puluhan pasang mata menatapnya hina, hanya karena fisiknya yang tidak sempurna, ia dibuang dan dijauhi orangtua, sanak saudara apalagi orang lain. Lalu ia pun bercerita bagaimana semua itu membentuk pribadinya, membuat dirinya selalu termotivasi untuk maju, membuatnya menjadi manusia yang peka dan tanggap terhadap hal-hal di luar dirinya, mengantarkan dirinya menjadi seorang dokter yang tulus menangani pasien-pasien pengidap kanker, yang membuatnya berjanji kepada orang-orang yang ia cintai untuk tidak merasakan kesakitan yang ia pernah alami.
Ia bangkit dari keterpurukan, belajar menghargai tiga kepal nasi bekal tanpa lauk setiap hari di masa kecilnya, belajar memandang bahwa menjadi gembala sapi dan hidup miskin bersama orang yang berbaik hati menampungnya adalah sebuah anugrah. Ia bangkit dari kesakitannya sebagai makhluk terbuang dan kemudian ia berhasil berdiri sebagai pemenang. Ia menunjukkan kepada puluhan bahkan ribuan pasang mata bahwa cacat itu bukan kutukan. Dan kini banyak orang memanggilnya ibu.
***
Aku berdiri di depan cermin. Kutelusur setiap jengkal ragaku. Kupandang berkali-kali dan kubayangkan kembali setiap detak perjalanan jiwaku. Tidak ada yang salah dengan substansi ragaku, entah menurut orang lain. Karena aku sudah lama meninggalkan jiwaku yang pengecut, jiwa pecundang yang tidak dapat menerima kenyataan. Aku belajar dari setiap pergumulan, walau seringkali kutemukan diriku dalam titik kosong. Aku belajar dari bagaimana orang-orang yang lemah dan sakit menjalani hidup, termasuk dari ia. Dan aku mengakui terkadang, saat kehidupan mencubitku, aku ingin membalas cubitannya. Atau saat aku merasa jenuh aku ingin memakinya. Namun yang terbesar dari semua itu adalah aku ingin menjadi pemenang, karena aku bukan bagian dari orang-orang terkutuk dan kehidupanku bukan malapetaka kiriman langit.
Tidak pernah ada yang salah ketika kau temukan bahwa dirimu berbeda.
Hai..hai
Untuk merayakan ultahku pada tanggal 7 November, aku mengundang teman-teman dalam event kecil-kecilan ini. Dari tulisanku di atas teman-teman pasti udah punya gambaran mengenai tema yang akan aku angkat. Ok, temanya adalah Setiap anak terlahir Istimewa. Mengapa aku pilih tema ini?
Yups, karena kita dilahirkan sebagai seorang anak yang istimewa. Namun kenyataannya di sekitar kita, kita sering kali melihat anak-anak yang terlahir tidak beruntung (maaf) dengan keterbatasan fisik dan mental. Hal seperti ini, sering kali menggugah hati nurani kita. Dan terkadang perasaan yang timbul saat kita melihat mereka tak dapat diungkapkan dengan kata-kata maka aku mengajak teman-teman untuk menulisnya.
Persyaratannya event ini adalah sbb.
Hadiah berupa:
Juara 1 : 1 buah buku Chicken Soup (pilih judul sendiri) dan pulsa 10.000,-
Juara 2 : Pulsa Rp. 50.000,-
Juara 3 : Pulsa Rp. 25.000,-
(Pelit ya??? hehee..maaf karena masih mahasiswa :( )
Dewan Juri : Ady Azzumar ( Penulis Ruh dalam Maksiat, dsb), Yadhi Rusmiadi Jashar, dan Donatus A. Nugroho
Terima kasih...
Dianna Firefly
BUKAN KUTUKAN
Seorang sahabatku bercerita tentang hidupnya. Bagaimana ia melewati masa-masa sulit. Bagaimana pukulan hidup bertubi-tubi melukai masa kecilnya. Bagaimana puluhan pasang mata menatapnya hina, hanya karena fisiknya yang tidak sempurna, ia dibuang dan dijauhi orangtua, sanak saudara apalagi orang lain. Lalu ia pun bercerita bagaimana semua itu membentuk pribadinya, membuat dirinya selalu termotivasi untuk maju, membuatnya menjadi manusia yang peka dan tanggap terhadap hal-hal di luar dirinya, mengantarkan dirinya menjadi seorang dokter yang tulus menangani pasien-pasien pengidap kanker, yang membuatnya berjanji kepada orang-orang yang ia cintai untuk tidak merasakan kesakitan yang ia pernah alami.
Ia bangkit dari keterpurukan, belajar menghargai tiga kepal nasi bekal tanpa lauk setiap hari di masa kecilnya, belajar memandang bahwa menjadi gembala sapi dan hidup miskin bersama orang yang berbaik hati menampungnya adalah sebuah anugrah. Ia bangkit dari kesakitannya sebagai makhluk terbuang dan kemudian ia berhasil berdiri sebagai pemenang. Ia menunjukkan kepada puluhan bahkan ribuan pasang mata bahwa cacat itu bukan kutukan. Dan kini banyak orang memanggilnya ibu.
***
Aku berdiri di depan cermin. Kutelusur setiap jengkal ragaku. Kupandang berkali-kali dan kubayangkan kembali setiap detak perjalanan jiwaku. Tidak ada yang salah dengan substansi ragaku, entah menurut orang lain. Karena aku sudah lama meninggalkan jiwaku yang pengecut, jiwa pecundang yang tidak dapat menerima kenyataan. Aku belajar dari setiap pergumulan, walau seringkali kutemukan diriku dalam titik kosong. Aku belajar dari bagaimana orang-orang yang lemah dan sakit menjalani hidup, termasuk dari ia. Dan aku mengakui terkadang, saat kehidupan mencubitku, aku ingin membalas cubitannya. Atau saat aku merasa jenuh aku ingin memakinya. Namun yang terbesar dari semua itu adalah aku ingin menjadi pemenang, karena aku bukan bagian dari orang-orang terkutuk dan kehidupanku bukan malapetaka kiriman langit.
Tidak pernah ada yang salah ketika kau temukan bahwa dirimu berbeda.
Hai..hai
Untuk merayakan ultahku pada tanggal 7 November, aku mengundang teman-teman dalam event kecil-kecilan ini. Dari tulisanku di atas teman-teman pasti udah punya gambaran mengenai tema yang akan aku angkat. Ok, temanya adalah Setiap anak terlahir Istimewa. Mengapa aku pilih tema ini?
Yups, karena kita dilahirkan sebagai seorang anak yang istimewa. Namun kenyataannya di sekitar kita, kita sering kali melihat anak-anak yang terlahir tidak beruntung (maaf) dengan keterbatasan fisik dan mental. Hal seperti ini, sering kali menggugah hati nurani kita. Dan terkadang perasaan yang timbul saat kita melihat mereka tak dapat diungkapkan dengan kata-kata maka aku mengajak teman-teman untuk menulisnya.
Persyaratannya event ini adalah sbb.
- Peserta adalah Warga Negara Indonesia dan terbuka untuk umum.
- Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar di kerta A4 dengan margin 3x3x3x3 cm, spasi 1,5, TNR size 12, dan sopan.
- Naskah berupa cerpen karya asli dan tidak berupa terjemahan karya orang lain. Naskah dapat berupa kisah nyata maupun fiksi (yang terinspirasi dari kisah nyata seseorang).
- Panjang Naskah min 3 halaman max 7 halaman.
- Satu peserta hanya mengirim satu naskah. Tidak hanya bercerita tentang masa kanak-kanak, boleh pula tentang perjalanan hidup mereka ( yang penting ada pernyataan yang bermakna “setiap anak terlahir istimewa”). Boleh dari sudut pandang orang lain misalnya : Ayah, Ibu, Kakak, Teman, Sahabat, Tetangga, atau Baby sitter/pengasuhnya...
- Naskah ditunggu paling lambat tanggal 20 Oktober 2011 pukul 23.00 WIB
- Naskah dikirim dalam bentuk Attachment ke alamat fireflyseven711@gmail.com beserta narasi biodata singkat max 150 kata.
- Akan dipilih 3 naskah terbaik sebagai pemenang dan Jika memungkinkan 20 naskah terpilih akan ditawarkan kepada pihak penerbit atau dibukukan secara indie (akan dikonfirmasi lebih lanjut kepada 20 naskah terpilih)
- Peserta wajib mentag info ini ke 20 orang teman dan Dianna Firefly
- Keterangan lebih lanjut silahkan inbox ke fb saya ya :)
Hadiah berupa:
Juara 1 : 1 buah buku Chicken Soup (pilih judul sendiri) dan pulsa 10.000,-
Juara 2 : Pulsa Rp. 50.000,-
Juara 3 : Pulsa Rp. 25.000,-
(Pelit ya??? hehee..maaf karena masih mahasiswa :( )
Dewan Juri : Ady Azzumar ( Penulis Ruh dalam Maksiat, dsb), Yadhi Rusmiadi Jashar, dan Donatus A. Nugroho
Terima kasih...
Dianna Firefly
